0
0
Di antara makanan berat seperti opor ayam, rendang, dan ketupat, camilan khas Lebaran selalu memiliki tempat tersendiri di hati para tamu dan keluarga. Tak hanya lezat, camilan ini juga membawa kenangan masa kecil dan kehangatan suasana Lebaran.
Berikut adalah beberapa camilan khas Lebaran yang selalu dinanti keberadaannya setiap tahun:
1. Kue Nastar
Nastar adalah kue kering yang identik dengan isian selai nanas. Tak heran jika toples nastar selalu cepat kosong di hari pertama Lebaran.
2. Kastengel
Berbeda dengan nastar yang manis, kastengel hadir dengan rasa gurih keju yang dominan. Terbuat dari campuran keju edam atau cheddar, kastengel dipanggang hingga berwarna keemasan dan renyah. Kue ini cocok dinikmati sambil berbincang dengan kerabat saat suasana Lebaran yang hangat.
3. Putri Salju
Rasanya manis lembut dan lumer ketika digigit. Camilan ini kerap menjadi simbol kelembutan dalam sajian Lebaran, dan sering kali disukai oleh anak-anak.
4. Kue Semprit
Dibuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan telur, kue ini mudah dibuat namun tetap digemari karena cita rasanya yang sederhana dan khas.
5. Kacang Goreng
Kacang goreng, baik yang gurih maupun manis, selalu menjadi camilan ringan yang mengisi meja tamu saat Lebaran. Rasanya yang renyah dan tidak terlalu berat membuatnya cocok disantap sambil ngobrol atau menunggu hidangan utama disajikan.
6. Lapis Legit
Meski tergolong kue basah, lapis legit sering hadir sebagai camilan premium di hari raya. Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu membuatnya terasa istimewa. Cita rasanya yang manis dengan aroma rempah seperti kayu manis dan cengkeh menjadikannya simbol kemewahan di meja Lebaran.
7. Biji Ketapang
Biji ketapang adalah camilan khas Betawi yang terbuat dari adonan tepung dan kelapa, kemudian digoreng hingga garing. Bentuknya kecil dan mudah disantap, sangat cocok untuk camilan sambil bersantai.
8. Kembang Goyang
Rasa manis dan gurihnya menjadikan camilan ini tak lekang oleh waktu.
Camilan Lebaran dan Makna Kehangatan
Camilan khas Lebaran bukan sekadar makanan pelengkap, melainkan bagian dari budaya yang menghidupkan suasana kebersamaan. Masing-masing kue dan camilan memiliki nilai nostalgia dan menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Menyajikan camilan khas ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada tamu. Toples-toples camilan yang tertata rapi adalah simbol kesiapan menyambut siapa saja yang datang bersilaturahmi, dengan suguhan terbaik.
Penutup
Camilan khas Lebaran selalu membawa rasa hangat, manis, dan kenangan dalam setiap gigitannya. Di tengah kemajuan zaman dan variasi camilan modern, eksistensinya tetap bertahan dan selalu dinanti. Setiap keluarga mungkin punya versi andalan atau resep warisan sendiri, namun semuanya menyatu dalam satu semangat: berbagi rasa dan kebahagiaan di hari yang fitri.
